cara fermentasi ampas singkong dengan em4
Onggoksebagai pakan ternak merupakan ampas ubi kayu, tetapi dengan sedikit proses fermentasi, onggok yang dianggap tidak bermanfaat ini bisa diubah menjadi bahan pakan bergizi tinggi.. Petersediaan pakan yang cukup, bermutu, dan berkelanjutan sangat menjadi penentu keberhasilan budi daya dan pemeliharaan ternak. Umumnya biaya untuk pakan ternak bisa mencapai 70-80% dari biaya produksi.
Danjuga menggunakan larutan gula dan bakteri fermentasi yang bisa kita dapatkan dari larutan EM4, yang banyak tersedia di toko pertanian. Cara pembuatan. Sampah organik yang sudah disiapkan seperti daun gugur, sisa sayuran, rumput dan sampah lainnya, dipotong sampai berbentuk kecil-kecil.
Carapembuatan pakan dengan Em4. Siapkan bahan pakan yang akan difermentasi, bahan pakan yang lazim digunakan adalah jerami kering, rumput kering dan tebon jagung;Cacah semua bahan agar ukurannya lebih kecil agar memoermudah proses fermentasi; Larutan bahan fermentasi yaitu prebiotik em4 dengan tetes atau larutan gula;
Masukanbahan organik yang sudah dicampur tadi. Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk menjalani proses fermentasi. Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan berkisar 35-45 o C. Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape. Sumber.
ubisingkong dan 4 liter air cucian beras. 2. Kadar 200 ml cairan EM-4, 4 kg limbah buah-buahan, 1/4 kg gula merah, 1/2 kg ubi singkong dan 4 liter air cucian beras. 2.2 Alat dan Bahan Sebelum memulai pengujian, terlebih dahulu dilakukan proses pembuatan dengan menggunakan alat-alat dan bahan sebagai berikut: 1. Alat yang diperlukan: a. Tong b.
vay tiền nhanh chỉ cần cmnd vayz. p>Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan atau limbah organik lainya. Di pasar Koto tinggi pedagang buah-buahan menyatakan rata-rata sayur yang mulai membusuk dan tidak terjual lebih kurang 8 kg dan buah-buahan 7 kg setiap kali perdagangan berlangsung. Penelitian ini adalah eksperiment dengan rancangan posttest dengan kelompok kontrol posttest only control group design dengan uji T-Test Independent pada bulan Agustus-September 2017. Objek dalam penelitian ini adalah sampah pasar organik. Kelompok eksperimen pertama menggunakan EM4, kelompok eksperimen kedua menggunakan MOL tape singkong dan kelompok eksperiment 3 tanpa menggunakan aktivator atau kelompok kontrol dengan 3 kali pengulangan untuk 1 kelompok eksperimen. Hasil penelitian bahwa Kualitas fisik kompos menggunakan aktivator EM4 adalah warna akhir hitam, berbau tanah, suhu 32,690C, pH 6,608, kualitas kimia kompos EM4 rasio C/N 6,31, kadar N 3,66%, P 2,20% , K 2,45% serta waktu matangnya kompos 8,67 hari. Kualitas fisik kompos menggunakan aktivator MOL tape singkong adalah warna hitam, berbau tanah, suhu 34,720C, pH 6,019, kualitas kimia kompos Mol Tape Singkong rasio C/N 6,38, kadar N 3,41%, P 2,33%, K 2,23% serta waktu matangnya kompos 10,67 hari. Kesimpulan penelitian ada perbedaan efektivitas aktivator EM4 dan MOL tape singkong dilihat dari lama waktu pengomposan, kualitas fisik kompos bau, warna, suhu dan pH serta kualitas kimia kompos nitrogen N, phosfor P2O5, kallium K2O dan rasio C/N . Disarankan kepada masyarakat agar mengelola sampah terutama sampah organik dengan cara pembuatan kompos dengan menggunakan MOL tape coffee is one of needs among metropolitan people. This lifestyle impact to increasing waste along coffee production, one of them is coffee ground. Coffee ground has toxic properties to the environment such as caffeine, tannins, and polyphenols. While other chemicals contain on coffee ground are nitrogen, phosphorus, potassium, which means has a good impact to the soil. In existing condition, coffee gr Nowadays, coffee is one of needs among metropolitan people. This lifestyle impact to increasing waste along coffee production, one of them is coffee ground. Coffee ground has toxic properties to the environment such as caffeine, tannins, and polyphenols. While other chemicals contain on coffee ground are nitrogen, phosphorus, potassium, which means has a good impact to the soil. In existing condition, coffee ground is commonly used to, biodiesel and bioethanol or by direct used to the soil. The processing of coffee ground to be liquid organic fertilizer by using bio-activator are considered to substitute the direct used, it will improve the quality of soil. Objectives The objective of this research is to study of liquid fertilizer from coffee ground, whether comply or not to the standard regulation Ministerial Decree of Agriculture of the Republic of Indonesia Number 261/2019 . Method and results This research use a coffee ground from arabica and robusta coffee and applied 2two different dilution by repeated 2x2 on one time by using EM4 as bio-activator. The pH and temperature for 4 experiment measured daily and has an average on and 31-degree celcius for 10 days. Nitrogen, Phosphorus, and phosphor measured in the end of experiment has average results on sequentially. Conclusion The result for chemical parameter; Nitrogen, Phosphorus, and phosphor has not comply to the standard of liquid organic fertilizer by Indonesia Government. ound is commonly used to, biodiesel and bioethanol or by direct used to the soil. The processing of coffee ground to be liquid organic fertilizer by using bio-activator are considered to substitute the direct used, it will improve the quality of soil. Objectives The objective of this research is to study of liquid fertilizer from coffee ground, whether comply or not to the standard regulation Ministerial Decree of Agriculture of the Republic of Indonesia Number 261/2019 . Method and results This research use a coffee ground from arabica and robusta coffee and applied 2two different dilution by repeated 2x2 on one time by using EM4 as bio-activator. The pH and temperature for 4 experiment measured daily and has an average on and 31-degree celcius for 10 days. Nitrogen, Phosphorus, and phosphor measured in the end of experiment has average results on sequentially. Conclusion The result for chemical parameter; Nitrogen, Phosphorus, and phosphor has not comply to the standard of liquid organic fertilizer by Indonesia Government. cara fermentasi ampas singkong dengan em4